Romário Si Kecil Cabe Rawit yang Mengguncang Dunia Sepak Bola

romario
romario

Kalau lo suka sepak bola dan belum pernah denger nama Romário, fix lo harus nambah referensi. Soalnya, Romário bukan cuma legenda Brazil, tapi juga salah satu striker paling berbahaya yang pernah ada di muka bumi ini. Ukurannya boleh kecil, tapi soal nyetak gol, dia ganas banget. Jadi, yuk kita bahas tuntas tentang Romário: dari masa kecilnya di favelas sampai jadi bintang dunia yang sempat nyemplung ke dunia politik juga!

Awal Karier: Dari Jalanan Rio ke Stadion Megah

Romário de Souza Faria lahir di Rio de Janeiro, Brazil, tanggal 29 Januari 1966. Kayak banyak anak Brazil lainnya, Romário tumbuh besar di lingkungan miskin. Tapi dari kecil dia udah punya insting predator buat ngegolin. Waktu anak-anak lain masih belajar oper bola, Romário udah belajar cara nutup mata kiper pake finishing mautnya.

Bakatnya mulai keliatan waktu dia gabung klub kecil namanya Olaria. Dari situ, dia dilirik sama klub raksasa Brazil, Vasco da Gama. Di sinilah karier profesionalnya dimulai. Dan lo tau apa? Di usia yang masih belasan, dia udah jadi mesin gol.

Melejit di PSV Eindhoven

Setelah bersinar di Vasco, Romário ditarik ke Eropa, tepatnya ke Belanda buat main di PSV Eindhoven pada tahun 1988. Di sinilah dia mulai mencuri perhatian dunia. Tiga musim pertama di PSV, Romário langsung jadi raja gol. Dalam 109 penampilan, dia nyetak 98 gol! Gila nggak tuh?

Gaya mainnya yang lincah, eksplosif, dan selalu tahu di mana bola bakal jatuh, bikin dia jadi momok menakutkan buat semua bek lawan. Jangan bayangin Romário kayak striker tinggi gede gitu ya. Tingginya cuma sekitar 167 cm. Tapi larinya? Kenceng! Penyelesaiannya? Akurat banget! Insting golnya? Dewa!

Era Barcelona: Duo Maut Bareng Stoichkov

Setelah sukses di Belanda, Romário pindah ke Spanyol dan gabung ke Barcelona pada tahun 1993. Di sinilah dia mencapai puncak kejayaan sebagai striker. Bareng Johan Cruyff yang jadi pelatih, dan Stoichkov sebagai partner di lini depan, Romário jadi bagian dari “Dream Team”-nya Barca.

Musim 1993/94 jadi musim terbaiknya. Dia nyetak 30 gol di La Liga dan ngebantu Barca jadi juara. Bahkan, dia pernah hat-trick ke gawang Real Madrid di El Clasico yang berakhir 5-0. Itu salah satu pertandingan legendaris banget dalam sejarah El Clasico.

Tapi ya, Romário juga dikenal bandel. Disiplin bukan keahliannya. Dia sering bolos latihan demi pesta atau pulang ke Brazil. Akhirnya, meski fans cinta banget sama dia, hubungan dengan klub mulai renggang. Di tahun 1995, dia cabut dari Barcelona.

Kembali ke Brazil, dan Petualangan Internasional

Setelah dari Barcelona, karier Romário sempat berputar-putar. Dia main buat Flamengo, Valencia, balik lagi ke Vasco, dan sempat juga main di klub-klub kecil di Brazil. Tapi jangan salah, meski udah nggak di Eropa, dia tetap gacor banget.

Di timnas Brazil, Romário juga punya cerita yang nggak kalah seru. Dia jadi bagian penting tim Brazil yang juara Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Banyak orang bilang, tanpa Romário, Brazil nggak bakal juara waktu itu. Dia nyetak 5 gol sepanjang turnamen dan jadi MVP-nya tim.

Gaya mainnya yang santai tapi mematikan, plus kemampuannya bikin peluang dari ruang sempit, bikin dia beda dari striker-striker lain. Brazil bisa main pragmatis di Piala Dunia itu karena tahu mereka punya Romário yang bisa nyetak gol dari satu peluang kecil.

Sayangnya, dia nggak dipanggil buat Piala Dunia 1998 karena berselisih dengan pelatih. Dan buat fans, itu tragedi. Banyak yang yakin kalau Romário main, Brazil bisa lebih baik di final lawan Prancis.

Gaya Main Romário: Kecil, Cepat, Mematikan

Romário bukan striker tipikal target man. Dia nggak kuat-kuat amat buat duel udara, tapi dia punya skill luar biasa dalam posisi one-on-one lawan kiper. Lo kasih dia celah setengah meter aja, bisa jadi gol. Teknik kontrol bolanya juga halus banget. First touch-nya bisa ngelabui bek dalam sekejap.

Dia juga dikenal sebagai striker yang nggak perlu banyak lari. Kalau pemain lain kerja keras keliling lapangan, Romário lebih suka nunggu di posisi pas, dan BANG! Gol. Ini bukan berarti dia malas, tapi dia tahu kapan dan di mana harus ada buat bikin perbedaan.

Romário dan 1000 Gol: Mitos atau Fakta?

Satu hal yang sering jadi perdebatan soal Romário adalah klaimnya soal nyetak lebih dari 1000 gol sepanjang karier. FIFA sendiri cuma mengakui sekitar 750 gol di pertandingan resmi, tapi Romário keukeuh bahwa dia udah nyetak 1000 gol kalau dihitung dari pertandingan persahabatan, junior, dan sebagainya.

Banyak yang skeptis, tapi banyak juga yang setuju. Terlepas dari itu, lo nggak bisa nolak bahwa dia emang striker kelas dunia. Bahkan Pelé juga bikin klaim serupa soal gol, jadi mungkin ini udah jadi “tradisi” striker legendaris Brazil.

Romário Jadi Politikus

Setelah gantung sepatu, Romário nggak hilang dari radar. Tapi yang bikin banyak orang kaget, dia masuk ke dunia politik! Tahun 2010, dia terpilih jadi anggota Kongres Nasional Brazil, dan kemudian jadi Senator Rio de Janeiro.

Uniknya, dia cukup vokal soal korupsi dan ngedukung transparansi, terutama di bidang olahraga. Dia pernah jadi kritikus keras Piala Dunia 2014 di Brazil yang dianggap buang-buang duit. Dari striker berkelas dunia ke senator yang vokal? Cuma Romário yang bisa begitu.

Pengaruh Romário di Dunia Sepak Bola

Romário bukan cuma idola buat fans Brazil. Banyak striker dunia yang ngakuin bahwa mereka terinspirasi dari dia. Pemain kayak Ronaldo Nazário, Thierry Henry, sampai Lionel Messi pernah nyebut Romário sebagai salah satu idola masa kecil mereka.

Dia juga jadi pelopor gaya striker “berburu ruang” yang efisien dan tajam. Nggak banyak gaya, nggak banyak lari, tapi pas bola datang, dia tahu harus ngapain. Dan itulah yang bikin dia beda.

Legenda Sejati yang Unik

Romário adalah salah satu striker paling unik yang pernah menghiasi dunia sepak bola. Dia nggak tinggi, nggak berotot, dan bukan atlet yang disiplin banget. Tapi dia punya hal yang nggak bisa diajarin: insting membunuh di depan gawang.

Dari jalanan Rio de Janeiro ke puncak dunia bareng Brazil, dari stadion megah ke gedung parlemen, perjalanan Romário adalah kisah inspiratif yang penuh warna. Dan buat para pencinta sepak bola sejati, nama Romário nggak bakal pernah pudar dari sejarah.

Scroll to Top