
Kalau ngomongin soal gelandang elegan yang punya visi luar biasa, lo gak bisa lewatin nama Mesut Özil. Pemain berdarah Turki yang lahir di Jerman ini dikenal sebagai “raja assist” karena kemampuannya ngebelah pertahanan lawan kayak belah semangka. Gerakannya mungkin gak eksplosif, tapi umpannya? Satu kata: MAGIS.
Yuk, kita kulik perjalanan Özil dari bocah Gelsenkirchen sampai jadi salah satu playmaker paling disegani di dunia. Siap-siap nostalgia bareng salah satu maestro lapangan tengah terbaik yang pernah ada.
Awal Karier: Anak Schalke yang Jadi Sorotan
Mesut Özil lahir pada 15 Oktober 1988 di Gelsenkirchen, Jerman. Dari kecil, dia udah deket banget sama bola, dan keliatan punya bakat spesial. Özil mulai karier profesionalnya di Schalke 04, klub yang berbasis di kota kelahirannya.
Tapi, waktu di Schalke, dia belum terlalu bersinar. Baru pas pindah ke Werder Bremen tahun 2008, Özil mulai unjuk gigi. Di Bundesliga, dia cepat dikenal sebagai pemain yang punya umpan-umpan “tidak manusiawi”. Bahkan kadang orang nanya: “Kok dia bisa lihat celah sekecil itu, ya?”
Meledak di Piala Dunia 2010
Nama Özil bener-bener meledak waktu dia main di Piala Dunia 2010 bareng Timnas Jerman. Meski usianya baru 21 tahun, dia udah jadi jenderal lapangan tengah. Umpan-umpannya tajam, visi bermainnya luar biasa, dan gaya mainnya penuh kreativitas.
Gara-gara performa ciamik itu, Özil langsung masuk radar klub-klub top Eropa. Dan siapa yang akhirnya dapat tandatangannya? Ya, gak lain gak bukan: Real Madrid.
Real Madrid: Duet Manja Bareng Cristiano Ronaldo
Tahun 2010, Mesut Özil resmi gabung Real Madrid. Di sana, dia langsung jadi andalan di era José Mourinho. Gak butuh waktu lama buat Özil nunjukin siapa dia. Assist demi assist terus mengalir, dan yang paling seneng jelas Cristiano Ronaldo.
Bahkan CR7 pernah bilang:
“Saya sedih waktu Mesut pergi, dia adalah pemain terbaik yang pernah ngasih saya assist.”
Di Real Madrid, Özil menangin banyak gelar, termasuk:
-
La Liga (2011–12)
-
Copa del Rey (2010–11)
-
Supercopa de España (2012)
Total, dia ngasih 81 assist dalam 159 laga. Itu gila sih. Dan yang bikin unik, dia sering kasih assist tanpa perlu banyak sentuhan. Cuma satu umpan, pertahanan lawan langsung kacau.
Arsenal: Si Raja Assist Datang ke London
Tahun 2013, Real Madrid memutuskan jual Özil ke Arsenal. Fans Madrid kecewa berat, tapi fans Arsenal? Euforia luar biasa! Bahkan transfer Özil ini dianggap salah satu pembelian terbesar Arsenal dalam era modern.
Di bawah Arsène Wenger, Özil langsung jadi otak permainan The Gunners. Entah itu ngatur tempo, ngasih umpan “manja” ke striker, atau nyelipin bola di celah sempit — Özil ngelakuin semuanya dengan gaya elegan.
Highlight-nya? Musim 2015–16. Özil nyetak 19 assist di Premier League, cuma selisih 1 dari rekor Thierry Henry (20 assist/musim). Sayangnya, Arsenal gagal juara, tapi performa Özil tetap dikenang sebagai salah satu musim terbaik seorang playmaker di EPL.
Gaya Main Özil: Slow, Tapi Bikin Lawan Pusing
Mesut Özil bukan pemain yang ngandalin kecepatan atau fisik. Tapi dia punya:
-
Visi luar biasa: Bisa lihat opsi yang gak terlihat sama pemain lain.
-
Sentuhan lembut: Bola kayak lengket di kakinya.
-
Umpan akurat: Baik lewat bola datar maupun chip, semuanya presisi.
-
Pergerakan cerdas: Meski keliatan santai, dia tau kapan harus gerak.
Orang sering bilang Özil itu “malas” atau “jalan doang”, padahal dia justru sedang nyari ruang dan nyiapin momen magis.
Kontroversi dan Turun Performanya
Sayangnya, gak semua kisah Özil mulus. Di akhir kariernya di Arsenal, performanya mulai turun. Isu politik juga mulai masuk, apalagi setelah dia berfoto bareng Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, yang bikin panas publik Jerman dan media Inggris.
Kemudian, Özil mulai sering dicadangkan, terutama sejak era Mikel Arteta. Banyak fans ngerasa dia diperlakukan gak adil. Tapi Özil tetap profesional, meskipun akhirnya dia pindah ke Fenerbahçe di Turki, lalu ke Istanbul Basaksehir, sebelum resmi gantung sepatu pada 2023.
Pensiun dan Kehidupan Baru
Setelah pensiun, Özil fokus ke bisnis dan kegiatan sosial. Dia punya brand fashion, aktif di dunia amal, dan masih sering komentar soal sepak bola. Meski udah gak main, pengaruhnya di dunia bola masih terasa.
Buat fans Arsenal, Real Madrid, maupun Timnas Jerman, nama Mesut Özil tetap punya tempat spesial. Dia adalah contoh nyata bahwa kejeniusan gak harus cepat atau kuat — cukup dengan otak dan sentuhan magis.
Mesut Özil, Sang Seniman di Lapangan Hijau
Mesut Özil bukan pemain yang bikin highlight lewat sprint panjang atau gol roket. Tapi dia bikin fans jatuh cinta lewat umpan yang bikin bola keliatan hidup. Dia main dengan otak, dengan perasaan, dan dengan gaya yang beda dari yang lain.
Dari Gelsenkirchen ke Bernabeu, dari Emirates ke Istanbul — Özil udah ninggalin jejak besar di dunia sepak bola. Dan meskipun banyak kontroversi, gak ada yang bisa menyangkal: dia adalah salah satu playmaker terbaik yang pernah kita saksikan.