Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 sudah mulai sampai pada paruh musim, klasemen teratas sedang menjadi perebutan antara Persib Bandung dan Persebaya Surabaya. Ternyata di Liga 1 Indonesia ini ada beberapa Klub terkaya, melansir berdasarkan market values Transfermarkt nilai pasar setiap klub Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 per tanggal 15 Desember 2024.
Dari 18 klub yang bermain di Liga 1 Indonesia, mari kita bahas Liga 1 Indonesia,5 Klub Sepak Bola Terkaya. berikut daftar klub sepak bola terkaya yang ada di Liga 1 Indonesia.
1. Persib Bandung
Klub terkaya di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 pada urutan nomor satu adalah Persib Bandung dengan nilai pasar/ Market Values berdasarkan Transfermarkt sebesar Rp83,34 miliar. Bahkan tidak dimusim ini saja Persib Bandung menjadi klub terkaya Liga 1 Indonesia melainkan sudah menjadi dari musim ke musim pemegang klub terkaya Liga 1 Indonesia, Persib Bandung telah menjuarai Liga 1 Indonesia pada musim 2023/2024.
Sementara itu Persib juga pada musim 2024/2025 ini mendatangkan beberapa pemain asing seperti Mateo Kocijan, Gustavo franca, Mailson Lima dan Tyronne Gustavo del Pino yang sempat dipinjamkan pada Ratchaburi FC klub divisi utama di Thailand. sementara untuk pemain lokalnya sendiri Persib Bandung mendatangkan Dimas Drajad dan Adam alis yang dipinjamkan dari klub Borneo FC.
Bobotoh adalah sebutan untuk suporter setia Persib Bandung, yang dikenal sebagai salah satu suporter paling fanatik di Indonesia. Persib Bandung memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 38.000 penonton dan dikenal dengan atmosfernya yang luar biasa saat pertandingan berlangsung, terutama dengan dukungan penuh dari suporter setia mereka.
2. Borneo FC Samarinda
Borneo FC adalah klub terkaya kedua di Liga 1 Indonesia, Memiliki nilai pasar/ Market Values berdasarkan Transfermarkt sebesar Rp81,26 miliar. Borneo FC ini didirikan pada tahun 2014 yang berbasis di Samarinda Kalimantan Timur. Pada musim 2023/2024 Borneo FC ini menjadi juara regular series, namun sayangnya tersing pada babak Champion Series Liga 1 Indonesia.
Borneo FC juga pada musim 2024/2025 ini mendatangkan beberapa pemain seperti Leo Gaucho, Lucas Salinas, Christophe Nduwarugira, Mariano Peralta, Ronaldo Rodrigues, Berguinho dan Erwin Gutawa.
Borneo FC memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Segiri yang terletak di Samarinda. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 30.000 penonton dan menjadi rumah bagi para suporter setia klub yang dikenal dengan nama Pesut Etam.
Baca Juga : Sejarah PSSI Perjalanan Sepak Bola Indonesia dari Masa ke Masa
3. Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya menjadi klub terkaya ketiga di Liga 1 Indonesia, Memiliki nilai pasar/ Market Values berdasarkan Transfermarkt sebesar Rp79,09 miliar. Persebaya Surabaya didirikan pada tahun 18 Juni 1927, menjadikannya salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia. Persebaya dikenal dengan prestasi dan tradisi yang kaya, serta memiliki basis penggemar yang sangat besar dan setia yang dikenal dengan nama Bonek.
Pada musim 2023/2024 Persebaya Surabaya finish diklasemen 12, namun pada musim 2024/2025 ini Persebaya Surabaya finish di paruh musim dengan klasemen di nomor 2 di bawah sang juara musim lalu yaitu Persib Bandung. Persebaya Surabaya juga pada musim 2024/2025 ini mendatangkan beberapa pemain seperti Mohammed Rashid, Francisco Rivera.
Persebaya Surabaya bermain di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), yang terletak di Surabaya. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 55.000 penonton dan menjadi rumah bagi Bonek, kelompok suporter Persebaya yang sangat terkenal.
4. Persija Jakarta
Persija Jakarta adalah klub Sepak bola asal Ibu Kota Indonesia yaitu DKI Jakarta, Persija Jakarta menjadi klub terkaya di Liga 1 Indonesia pada nomor 4. Memiliki nilai pasar/ Market Values berdasarkan Transfermarkt sebesar Rp79,09 miliar, Persija Jakarta didirikan pada 28 November 1928, menjadikannya salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia. Klub ini berawal sebagai tim sepak bola yang berkompetisi dalam berbagai turnamen di Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
The Jakmania adalah kelompok suporter terbesar dan paling terkenal yang mendukung Persija Jakarta. Mereka dikenal sebagai suporter yang sangat loyal, penuh semangat, dan siap memberikan dukungan penuh bagi tim, baik di kandang maupun tandang. Persija Jakarta memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), yang terletak di Senayan, Jakarta. Stadion ini adalah salah satu stadion terbesar dan paling terkenal di Indonesia, dengan kapasitas mencapai lebih dari 80.000 penonton.
Persija Jakarta juga pada musim 2024/2025 ini mendatangkan beberapa pemain seperti Pedro Dias, Gustavo Almeida dan Ramon Bueno.
5. Persis Solo
Persis Solo menjadi klub terkaya di Liga 1 Indonesia pada peringkat ke lima, Persis Solo didirikan pada tahun 1923 8 November di Surakarta, Jawa Tengah. Persis Solo Memiliki nilai pasar/ Market Values berdasarkan Transfermarkt sebesar Rp78,39 miliar. Pasoepati adalah julukan bagi suporter setia Persis Solo.
Pasoepati dikenal karena kesetiaan yang luar biasa terhadap Persis Solo. Mereka selalu hadir dalam setiap pertandingan, baik di kandang maupun saat tandang, untuk memberikan dukungan penuh kepada tim, Persis Solo bermain di Stadion Manahan, yang terletak di Kota Surakarta. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 30.000 penonton dan merupakan rumah bagi suporter setia mereka.
Persis Solo pada musim 2024/2025 ini mendatangkan beberapa pemain seperti Karim Rossi, Ricardo Lima, Eduardo Kunde, Facundo Aranda dan Gonzalo Andrada.
Sebenarnya masih ada beberapa Klub yang masuk deretan terkaya di Liga 1 Indonesia, beberapa yang lainya tidak masuk 5 besar, Tim sepak bola di atas adalah tim Sepak bola terkaya untuk musim 2024/2025 ini. namun untuk paruh musim 2024/2025 ini setiap klub pasti akan mendatangkan pemain pemain anyar agar bisa memperkuat tim dan juga menaikan tim ke papan teratasnya. Itulah penjelasan tentang Liga 1 Indonesia, Menakjubkan 5 Klub Sepak Bola Terkaya. kita bahas tentang apa lagi ya selanjutnya?.
