Pernah denger permainan Bentengan? Atau malah kamu salah satu anak 90-an yang dulu tiap sore main ini bareng temen-temen kampung? Kalau iya, kita satu frekuensi nih! Bentengan bukan cuma sekadar permainan, tapi juga bagian dari kenangan masa kecil yang bikin kangen banget.
Di artikel ini, kita bakal bahas lengkap soal permainan Bentengan: mulai dari asal-usul, cara main, manfaat tersembunyi, sampai kenapa permainan ini masih relevan buat generasi sekarang. Siap-siap nostalgia ya!
Apa Itu Permainan Bentengan?
Bentengan adalah salah satu permainan tradisional Indonesia yang biasanya dimainkan secara berkelompok. Tujuan utama dari permainan ini adalah menyerang dan menyentuh benteng lawan sambil mempertahankan benteng sendiri. Sounds simple? Eits, jangan salah! Permainan ini butuh strategi, kerja sama tim, dan fisik yang kuat.
Permainan ini dikenal juga dengan sebutan lain seperti “benteng-bentengan” atau di beberapa daerah disebut “jaga benteng”. Biasanya dimainkan oleh anak-anak SD sampai SMP, dan paling asik dimainkan di lapangan terbuka kayak halaman sekolah, lapangan bola, atau tanah kosong di kampung.
Asal-Usul Permainan Bentengan
Meskipun belum ada catatan sejarah resmi tentang asal mula Bentengan, permainan ini sudah dimainkan sejak dulu banget dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Bentengan termasuk salah satu dari banyak permainan tradisional nusantara yang diciptakan secara turun-temurun oleh masyarakat lokal.
Permainan ini erat banget dengan nilai-nilai budaya, seperti kerja sama, sportivitas, ketangkasan, dan semangat juang. Bisa dibilang, Bentengan adalah “perang versi anak-anak” yang jauh dari kekerasan tapi tetap penuh adrenalin!
Cara Main Permainan Bentengan
Nah, buat kamu yang udah lama nggak main (atau malah belum pernah), ini dia penjelasan cara main Bentengan:
1. Jumlah Pemain
-
Minimal 6 orang, tapi makin rame makin seru.
-
Dibagi jadi 2 tim dengan jumlah yang seimbang.
2. Benteng
-
Benteng bisa berupa tiang, pohon, tembok, atau apapun yang bisa dijadikan markas.
-
Setiap tim punya 1 benteng yang harus dijaga.
3. Tujuan Permainan
-
Menyentuh benteng lawan sambil mempertahankan benteng sendiri dari serangan tim musuh.
4. Peraturan Umum
-
Pemain bebas keluar dari benteng kapan pun, tapi begitu keluar, bisa “ditangkap” kalau disentuh pemain lawan.
-
Pemain yang menyentuh benteng lawan tanpa tertangkap akan memenangkan ronde tersebut.
-
Kadang ada variasi tambahan seperti “jaga tawanan” kalau ada yang ketangkap dan nggak bisa balik ke benteng.
Manfaat Bermain Bentengan
Meskipun kelihatannya cuma permainan anak-anak, ternyata Bentengan punya banyak manfaat lho!
1. Melatih Fisik
Banyak gerak, lari sana-sini, menghindar dari kejaran. Main Bentengan otomatis bikin badan kamu sehat dan bugar!
2. Asah Strategi & Kerja Sama
Kamu nggak bisa menang sendirian. Harus koordinasi sama tim: kapan nyerang, kapan bertahan, siapa yang ngecoh, siapa yang jaga.
3. Sosialisasi & Komunikasi
Permainan ini ngajarin kamu cara kerja bareng orang lain dan pentingnya komunikasi. Bisa dibilang, Bentengan itu teamwork in action!
4. Menyeimbangkan Teknologi
Anak-anak sekarang lebih sering main gadget. Bentengan bisa jadi alternatif supaya mereka tetap aktif fisik sambil bersosialisasi langsung.
Kenapa Permainan Bentengan Mulai Jarang Dimainkan?
Sayangnya, sekarang Bentengan udah jarang kelihatan dimainkan, terutama di kota-kota besar. Penyebabnya banyak:
-
Minimnya lahan bermain – Tanah kosong dan lapangan mulai langka, diganti sama gedung dan perumahan.
-
Anak-anak lebih suka main HP atau game online – Permainan fisik kalah pamor sama game digital.
-
Orang tua cemas anaknya main di luar – Khawatir soal keamanan, debu, panas, dan sebagainya.
Padahal, kalau bisa dimainin lagi dengan pengawasan yang cukup, Bentengan punya potensi besar buat jadi sarana bermain yang seru sekaligus mendidik.
Revitalisasi Permainan Tradisional: Yuk, Hidupkan Lagi Bentengan!
Biar Bentengan nggak cuma jadi kenangan manis masa kecil, sekarang banyak komunitas, sekolah, dan taman bermain yang mulai menghidupkan kembali permainan tradisional ini.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan:
-
Masukin Bentengan ke kurikulum ekstrakurikuler di sekolah
-
Bikin lomba permainan tradisional di acara 17 Agustus atau hari besar lainnya
-
Ajak anak-anak, adik, atau keponakan main bareng pas weekend
-
Gunakan media sosial buat kampanye “Yuk Main Bareng!”
Siapa tahu, dengan sedikit usaha, permainan tradisional kayak Bentengan bisa populer lagi dan dikenal oleh generasi sekarang.
Versi Modern Permainan Bentengan
Percaya atau nggak, ada juga lho game digital yang mirip konsepnya sama Bentengan! Beberapa game multiplayer punya mode “capture the base” atau “defend the tower” yang intinya serupa.
Tapi tetap aja, sensasi Bentengan asli di dunia nyata nggak tergantikan. Lari-larian beneran, ngumpet di balik pohon, teriak-teriak sambil ketawa, dan nyari strategi bareng temen itu beda banget sama nge-tap layar HP.
Baca Juga : Manuel Neuer Sang Dewa Penjaga Gawang dari Jerman
Bentengan Itu Lebih dari Sekadar Permainan
Bentengan adalah warisan budaya permainan tradisional yang punya nilai edukatif, sosial, dan fisik yang tinggi. Di tengah gempuran game online dan aktivitas digital, permainan ini bisa jadi alternatif sehat dan seru buat anak-anak (dan orang dewasa juga, kenapa enggak?).
Jadi, yuk kita hidupkan lagi permainan Bentengan. Ajari ke anak-anak kita, mainkan bareng keluarga, atau sekadar bahas dan bagikan info ini biar makin banyak yang tahu.
Karena kadang, kebahagiaan nggak datang dari layar… tapi dari lapangan kecil, suara tawa, dan tiang benteng yang dulu kita jaga bareng-bareng.