Alexandre Lacazette Si Juru Gedor yang Selalu Kasih 100 Persen

alexandre lacazette
alexandre lacazette

Buat kamu yang ngikutin Arsenal di era 2017 sampai awal 2020-an, pasti kenal banget sama sosok Alexandre Lacazette. Striker asal Prancis ini mungkin nggak se-glamor Thierry Henry atau se-subur Robin van Persie, tapi satu hal yang nggak bisa dibantah: dia selalu ngasih totalitas di lapangan. Gaya mainnya keras, cerdas, dan penuh semangat—bikin fans Arsenal susah buat nggak jatuh hati.

Sekarang, Lacazette udah balik ke klub masa kecilnya, Lyon, tapi kenangan soal kontribusinya di Premier League masih segar banget di ingatan fans. Yuk kita kupas tuntas siapa sebenarnya Alexandre Lacazette, gimana perjalanan kariernya, dan kenapa dia tetap layak disebut sebagai salah satu striker top Eropa.

Awal Karier di Lyon: Dari Bocah Akademi Jadi Mesin Gol

Alexandre Lacazette lahir di Lyon, Prancis, pada 28 Mei 1991. Dia bergabung dengan akademi Olympique Lyonnais sejak usia 12 tahun dan berkembang jadi salah satu talenta paling menjanjikan di sana. Debut profesionalnya terjadi pada tahun 2010 saat usianya masih 19 tahun.

Seiring berjalannya waktu, Lacazette makin tajam. Di Ligue 1, dia dikenal sebagai striker yang komplit—bisa nendang dari luar kotak penalti, punya positioning bagus, dan tahu cara ngelewatin bek. Musim 2014/2015 jadi musim terbaiknya di Lyon, di mana dia cetak 27 gol dan jadi top skor Ligue 1. Gokil, kan?

Konsistensinya selama beberapa musim bikin banyak klub besar ngelirik. Dan akhirnya, di musim panas 2017, Arsenal resmi memboyong Lacazette ke London dengan harga sekitar £52 juta—transfer rekor klub waktu itu.

Bersinar Bareng Arsenal: Jadi Motor Serangan yang Nggak Egois

Pas datang ke Arsenal, ekspektasinya tinggi banget. Fans berharap dia bisa jadi mesin gol utama setelah era Alexis Sánchez mulai meredup. Tapi yang bikin Lacazette spesial bukan cuma golnya—tapi kontribusinya buat tim secara keseluruhan.

Dia bukan tipe striker egois yang cuma mikirin cetak gol. Justru dia sering banget turun ke tengah buat bantu build-up serangan, buka ruang buat winger, dan bantu pressing. Kombinasi Lacazette dan Aubameyang waktu itu jadi momok buat banyak tim Premier League.

Salah satu musim terbaiknya adalah 2018/2019, di mana dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Arsenal versi fans. Di musim itu, dia nyetak gol-gol penting, termasuk di Liga Europa, dan nunjukkin leadership di lapangan. Meski nggak selalu jadi top skor, tapi kerja kerasnya nggak pernah diragukan.

Gaya Main: Nggak Cuma Striker, Tapi Juga Playmaker Kedua

Kalau kamu nonton Lacazette main, kamu bakal notice satu hal: dia nggak cuma nunggu bola di kotak penalti. Justru dia sering banget turun ke tengah, narik bek lawan, dan kasih ruang buat pemain lain buat menusuk ke dalam.

Dia punya teknik olah bola yang halus, kontrol bola pertama yang rapi, dan sering banget bikin link-up play sama gelandang atau winger. Bisa dibilang, Lacazette itu striker yang bisa main sebagai false nine atau second striker juga.

Selain itu, Lacazette juga punya akurasi tembakan yang bagus, khususnya kaki kanan. Walau nggak secepat striker-striker modern, dia pintar cari posisi dan tahu kapan harus nyusup dari belakang. Mentalitasnya? Luar biasa. Dia selalu fight di tiap duel, dan sering jadi pemicu semangat tim.

Peran di Timnas Prancis

Meski cukup bersinar di level klub, karier Lacazette di timnas Prancis agak kurang maksimal. Persaingan di lini depan Les Bleus emang gila—ada Benzema, Giroud, Mbappé, Griezmann, dan banyak lagi. Tapi dia tetap pernah dipanggil dan sempat cetak beberapa gol buat Prancis.

Banyak fans merasa Lacazette layak dapat lebih banyak peluang di timnas, terutama karena dia punya gaya main yang bisa nyatu sama sistem apa pun. Tapi ya begitulah dunia sepak bola—kadang performa bagus di klub belum tentu dapet tempat di timnas.

Kembali ke Lyon: Pulang Kampung dengan Status Bintang

Tahun 2022, setelah kontraknya habis di Arsenal, Lacazette memutuskan buat balik ke Lyon. Pulang kampung ke tempat di mana semuanya dimulai. Walaupun udah nggak muda lagi, Lacazette langsung ngegas dan cetak banyak gol di musim comeback-nya.

Fans Lyon jelas happy banget dapet kembali pemain yang udah jadi ikon klub. Dan yang bikin salut, dia tetap rendah hati dan kerja keras walaupun udah kenyang pengalaman di level tertinggi.

Kenapa Fans Arsenal Susah Move On dari Lacazette

Walau kadang performanya naik turun, Lacazette tetap dicintai fans Arsenal karena sikapnya. Dia loyal, nggak pernah bikin drama, dan selalu kasih effort maksimal. Bahkan waktu jadi kapten, dia bener-bener nunjukkin kepemimpinan yang dewasa dan peduli sama tim.

Banyak fans Arsenal sampai sekarang masih berharap Lacazette bisa pensiun di Emirates. Tapi setidaknya, dia udah ninggalin kesan mendalam—bukan cuma sebagai pencetak gol, tapi juga sebagai sosok yang ngangkat moral tim.

Alexandre Lacazette adalah contoh striker modern yang bukan cuma jago nyetak gol, tapi juga pinter bermain untuk tim. Dia bukan spotlight hunter, tapi selalu jadi bagian penting dalam skema serangan. Kerja keras, teknik, dan semangat juangnya bikin dia disegani, baik oleh fans maupun lawan.

Walaupun sekarang udah balik ke Lyon, Lacazette bakal selalu punya tempat spesial di hati fans Arsenal. Dia mungkin nggak nyetak 30 gol semusim, tapi kontribusinya lebih dari sekadar angka.

Dan buat kamu yang suka pemain yang mainnya jujur, total, dan penuh semangat—Lacazette adalah panutan sempurna.

Scroll to Top