
Kalau ngomongin bek kanan modern yang doyan lari, kuat fisik, dan berani nyerang, nama Denzel Dumfries pasti langsung masuk daftar. Pemain asal Belanda ini dikenal punya stamina yang luar biasa, sering bantu serangan dari sisi kanan, dan juga gak takut adu fisik lawan siapa pun.
Dumfries bukan cuma bek biasa yang cuma jaga sisi pertahanan. Dia itu tipe pemain yang bikin lawan gak nyaman karena dia bisa ada di mana-mana: bertahan iya, nyerang juga bisa banget. Dari awal kariernya sampai jadi andalan di Inter Milan dan timnas Belanda, perjalanan Dumfries layak banget buat disimak.
Awal Karier: Dari Belanda ke Level Eropa
Denzel Justus Morris Dumfries lahir pada 18 April 1996 di Rotterdam, Belanda. Meski darah keturunannya berasal dari Aruba dan Suriname, Dumfries besar di Belanda dan memulai kariernya di klub lokal. Tapi uniknya, dia gak mulai dari akademi besar kayak Ajax atau PSV, lho!
Dia memulai karier profesionalnya di klub kecil bernama Sparta Rotterdam, dan dari situ dia naik level ke SC Heerenveen, lalu akhirnya bersinar di PSV Eindhoven. Di PSV, Dumfries mulai dikenal luas sebagai bek kanan super ofensif. Dia sering banget overlap dan bantu serangan, bahkan nyetak gol juga.
Gaya Main: Gak Cuma Jago Bertahan
Yang bikin Dumfries beda dari bek kanan biasa adalah gaya mainnya yang agresif dan terus maju bantu tim nyerang. Dia punya beberapa ciri khas:
-
Stamina gila: Dia kayak punya 2 paru-paru. Lari terus sepanjang laga, naik-turun sisi kanan tanpa kelihatan capek.
-
Kuat secara fisik: Badannya gede, tangguh, dan sering menang duel satu lawan satu.
-
Bahaya di kotak penalti lawan: Dumfries sering banget masuk ke kotak penalti buat nyambut crossing atau bikin peluang sendiri.
-
Cepat adaptasi: Mau main 3 bek atau 4 bek, Dumfries bisa ngikutin sistem dengan cepat.
Dia bukan tipe bek yang kalem dan stay di belakang. Dumfries tuh tipe “gladiator” yang siap hajar kanan-kiri demi timnya.
Bersinar di Euro 2020
Nama Dumfries makin meledak pas Euro 2020 (yang digelar 2021 karena pandemi). Di turnamen itu, dia jadi salah satu pemain terbaik Belanda, bahkan nyetak 2 gol sebagai bek kanan! Gila kan?
Penampilannya langsung mencuri perhatian banyak klub besar Eropa. Gak butuh waktu lama, akhirnya Inter Milan datang dan ngeboyong Dumfries dari PSV pada musim panas 2021.
Gabung Inter Milan: Pas Banget Sama Sistem
Di Inter Milan, Dumfries langsung nyetel. Main di formasi 3-5-2, dia dipasang sebagai wing-back kanan, posisi yang emang cocok banget sama gaya mainnya yang ofensif.
Dia sering banget bantu serangan, kasih assist, dan kadang-kadang juga nyetak gol. Di Serie A, Dumfries dikenal sebagai salah satu wing-back paling berbahaya. Meski kadang sempat dicadangkan karena rotasi atau taktik, kontribusinya di lapangan tetap konsisten.
Bersama Inter, dia berhasil:
-
Menjuarai Coppa Italia
-
Menangkan Supercoppa Italiana
-
Jadi bagian skuad yang masuk final Liga Champions 2022/2023
Main di Liga Champions jelas jadi pengalaman penting buat Dumfries, dan dia nunjukin bahwa dia bisa bersaing di level tertinggi Eropa.
Timnas Belanda: Langganan Sejak Muda
Dumfries udah jadi bagian penting timnas Belanda sejak debutnya di tahun 2018. Dia sempat diragukan di awal karena background-nya bukan dari akademi top, tapi dia jawab semua keraguan itu dengan performa oke di atas lapangan.
Pelatih-pelatih Belanda, dari Koeman sampai Van Gaal, semuanya percaya sama Dumfries karena dia selalu tampil maksimal, baik saat menyerang maupun bertahan.
Karakter dan Mental Baja
Salah satu hal yang bikin Dumfries spesial adalah mentalnya. Dia bukan pemain yang gampang nyerah atau patah semangat. Dari awal kariernya di klub kecil sampai jadi andalan timnas dan klub besar, semua dilewati dengan kerja keras.
Dumfries juga dikenal sebagai pemain yang profesional, gak banyak drama, dan selalu siap kasih 100% buat tim. Dia juga punya leadership alami meski bukan kapten, karena di lapangan dia aktif komunikasi dan dorong timnya buat terus fokus.
Masa Depan: Bisa Jadi Ikon Baru Belanda?
Masih 28 tahun, Dumfries ada di usia emas sebagai pesepakbola. Kalau bisa terus jaga konsistensi dan bebas dari cedera, dia bisa jadi andalan Belanda di Piala Dunia dan Euro berikutnya.
Gak cuma itu, banyak rumor transfer juga udah sering muncul. Beberapa klub Premier League kabarnya tertarik ngeboyong Dumfries. Tapi untuk sekarang, dia masih setia di Inter dan jadi salah satu kunci di sisi kanan tim asuhan Simone Inzaghi.
Dumfries, Si Mesin Kanan dari Belanda
Denzel Dumfries adalah contoh nyata bahwa kerja keras dan mental baja bisa bawa pemain dari klub kecil sampai ke panggung dunia. Gak semua orang percaya dia bakal jadi bintang, tapi dia buktikan sendiri lewat performa di lapangan.
Dia bukan tipe pemain yang suka banyak gaya, tapi tiap kali main, kontribusinya gak main-main. Buat fans Inter, Dumfries udah jadi favorit. Buat fans Belanda, dia adalah senjata andalan di turnamen besar. Dan buat penonton netral? Dia adalah salah satu bek kanan paling seru buat ditonton sekarang.